Selasa, 19 Oktober 2010

KONFLIK

KONFLIK
Konflik? Hmmmm suatu kata yang mungkin simple tapi kalau terjadi menimbulkan banyak perpecahan dan mungkin peperangan (agak berlebihan mungkin ) , tapi memang benar, di kehidupan banyak sekali konflik yang terjadi di setiap detik kehidupan. Apalagi kita sebagai manusia yang saling membutuhkan dan ketergantungan. Sehari-hari saling berkomunikasi dengan manusia lainnya. Terjadi konflik mungkin sering kita alami untuk menghindari konflik tersebut, berikut merupakan beberapa factor yang mungkin telah menjadi titik permasalahan yang ada. Miscommunication sering menyebabkan salah paham satu sama lain karena terdapat penjelasan yang setengah-setengah, kurang jelas, dan kurang akurat. Dengan bumbu pikiran yang negative, maka seseorang dapat menjadi benci kepada yang lain dan semakin memperuncing konflik yang terjadi. Beda kepribadian dikarenakan karena orang yang hampir selalu detail akan cenderung mencari-cari kesalahan dan juga sering memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Mereka juga cenderung menganggap bahwa hanya merekalah yang dapat melakukan semuanya dengan baik. Untuk mengatasi konflik yang terjadi, sebaiknya melakukan identifikasi mengenai kepribadian orang-orang yang menyebabkan konflik. Ada juga beda tujuan seseorang yang memiliki tujuan utama untuk memenuhi target jangka pendek atau target dirinya sendiri, akan cenderung melakukan berbagai cara untuk mencapainya seperti mengurangi biaya dan kualitas, dan bahkan sanggup untuk mengorbankan image perusahaan untuk mendapatkan hasil penjualan yang besar. Hal ini akan berbeda dengan orang yang berusaha memenuhi tujuan tim perusahaan, bukan dari segi angka saja namun juga segi profitnya dalam jangka panjang, seperti dengan meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk yang bagus.



Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik ,ini caranya 

Saling pengertian sesama manusia, semua sikap ataupun tindakan serta keputusan yang dilakukan seseorang pasti ada alasannya. Jika bisa diketemukan alasan sebenarnya, setelah itu baru bisa memahami mengapa seseorang melakukan suatu tindakan, dimana awalnya Anda tidak mengerti alasannya. Jika sudah mengerti alasan dari sebuah tindakan, maka selanjutya dapat mencari cara untuk menyelesaikan konflik, atau bahkan dapat membantu seseorang yang dianggap pemicu konflik untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh , anda juga bisa mencoba mengurangi perbedaan dengan bersama-sama menuju ke titik tengah. Jika masing-masing memiliki perbedaan cara pandang tetapi memiliki tujuan akhir yang sama, maka dapat berfokus bersama pada tujuan yang sama tersebut.

Tenangkan diri kita, jangan emosi, ingat jangan emosi. Anda tidak perlu merasa terusik. Jalan salah satunya adalah anda mungkin dapat menghampiri mereka, memandang mereka dengan tegas (tanpa rasa emosi yang meluap). anda menghormati perbedaan tersebut, dan berharap mereka juga bisa menghormati anda.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik adalah menetralisasi sikap terhadap orang-orang yang berpotensi menjadi sumber konflik. Jika Anda tidak bisa menghindari interaksi dengan orang-orang yang mungkin bisa menyebabkan konflik, Anda masih dapat menetralisasi sikap terhadap orang-orang tersebut dengan mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk mereka yang menyebalkan. Sebaliknya, Anda dapat memfokuskan perhatian pada kekuatan orang-orang tersebut dan mencari strategi untuk memanfaatkan kekuatan mereka untuk mendukung pekerjaan Anda. Santai dan bersikap santai hehehe 

Anda tidak perlu bersusah payah mengatasi rasa kesal, ataupun marah karena berurusan dengan mereka. Dengan begitu, Anda dan mereka dapat melakukan pekerjaan masing-masing tanpa harus dipusingkan dengan ketidakcocokan ataupun perbedaan-perbedaan mencolok, yang berpotensi untuk menyebabkan konflik antar sesama.
Sharing juga dapat menyelesaian kompromistis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lkain menerima sesuatu. Kedua kelompok berpikiran moderat, tidak lengkap, tetapi memuaskan.
Konflik harus secepatnya diselesaikan. Konflik yang terjadi tidak cepat diselesaikan dapat mengakibatkan kurangnya efektivitas kerja atau menurunkan produktivitas kerja organisasi dalam perusahaan dan juga sehari-hari. Salah satu cara memudahkan penyelesaian konflik dilakukan oleh pimpinan yang memiliki gaya kepemimpinan demokratis. Bersikap ramah terhadap sesame dan santai dalam menjalani aktivitas sehrai-hari. Jangan mudah terpengaruh ya guys 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar